Selasa, 28 April 2020

Persekutuan Jailolo-Spanyol

Selamat datang di yang sebenarnya sudah sering sekali mengulas berbagai ulasan berkaitan sejarah-sejarah yang kiranya sangat penting untuk di ketahui, dan khususnya generasi-genersi baru seperti anda. Terkait pentingnya sejarah yang belum tahu, anda bisa searching di google. Karena pada kesempatan ini hanya akan mengulas mengenai Sejarah “Persekutuan Jailolo dengan Spanyol”, untuk penjelasannya maka simaklah ulasan di bawah ini dan selamat membaca!
 yang sebenarnya sudah sering sekali mengulas berbagai ulasan berkaitan sejarah Persekutuan Jailolo-Spanyol
Pada tahun 1521, ketika sisa-sisa armada Magella berhasil mencapai Tidore, Jailolo telah menjalin hubungan persahabatan dengan Spanyol untuk dapat menghadapi Ternate yang bersekutu dengan Portugis.

Jailolo sangat menantikan dan berharap akan kunjungan orang-orang Spanyol ke kerajaannya. Pada tanggal 1 Maret 1534, nampaknya secara sengaja Sultan Jailolo Zainal Abidin Syah, berupaya memancing perhatian Raja Spanyol Charles V dengan memberi layanan yang baik kepada orang-orang Spanyol.

Ia pun menyatakan bahwa saat ekspedisi Spanyol sebelumnya, ayahnya Sultan Jusuf, telah menawarkan hal yang sama. Namun tawaran itu tidak mendapat respon. Sebab itu, sekali lagi ia mencoba untuk mengulangi tawaran yang sama dengan harapan akan memperoleh tanggapan Spanyol di masa depan.

Tahun 1527, Raja Muda Spanyol di Mexico, Herman Cortes ditugaskan mengirimkan sebuah armada Spanyol ke kepulauan rempah-rempah untuk dapat membantu orang-orang Looysa yang sudah saat itu sudah berada di Tidore.

Armada itu bertolak dari Spanyol baru (sebutan untuk Mexico pada saat itu) pada tanggal 31 Oktober 1527, dengan beranggotakan 3 kapal di bawah pimpinan oleh Alvares de Saavedra, perlu diketahui bahwa ia adalah sepupu Cortes.

Dan diantara ketiga kapal tersebut satu di antaranya bernama Florida, yang membawa 450 tentara Spanyol lengkap dengan persenjataannya. Di saat Florida dan kedua kapal lainnya telah tiba di Tidore, nampaknya orang-orang Portugis dan pasukan Kerajaan Ternatee yang berkekuatan 1000 orang, yang dipimpin Don Jorge de Menezes dan Taruwese, melakukan penyerbuan terhadap Mareku ibu kota Kerajaan Tidore yang baru dibangun. Setelah diporak-porandakan dan dirampok, pasukan gabungan itu juga menyerbu benteng Spanyol yang berada didekatnya.

Di saat kapal Florida datang, para penyerbu dipukul mundur oleh armada Spanyol. Kemudian Portugis pun lari ke Ternate dan Taruwese ke Makian. Setelah dapat memukul mundur pasukan Portugis dan Ternate, armada Spanyol kemudian berlayar ke Jailolo dan disambut hangat oleh Sultan Zainal Abidin Syah.

Selanjutnya Spanyol menempatkan 27 orang pasukan di Jailolo atas permintaan Zainal Abidin Syah. Di tahun itu juga (1527), Sultan Zainal Abidin meninggal dan digantikan oleh puteranya yang bernama Sultan Yusuf.

Orang-orang Spanyol yang ditempatkan di Jailolo kemudian mereka memberikan senjata kepada rakyat Jailolo dan melatih mereka cara menggunakannya, sehingga rakyat kerajaan nantinya dapat diharapkan mampu mempertahankan diri. Selain itu Spanyol juga membantu memperbaiki dan memperbarui benteng Jailolo dengan menambahkan persenjataan artileri untuk memperkuat pertahanan dan meningkatkan kemampuan bela diri terhadap berbagai gangguan keamanan. Penduduk lokal juga dilatih untuk dapat mengatasi situasi yang mengancam keselamatan mereka dan cara untuk meloloskan diri apabila terjadi pengepungan yang dilakukan orang-orang Portugis terhadap mereka.

Demikianlah ulasan pada kesempatan kali ini, dapat sempaikan yakni mengenai “Persekutuan Jailolo Dengan Spanyol” pada masa itu. Semoga bermanfaat ulasan di atas, dan kurang/lebihnya mohon maaf, serta sangat berterima kasih pada para pengunjung maupun pembaca. Kiranya cukup sekian saja yang dapat sampaikan serta jangan lupa untuk sukses! Dan apabila berkenan anda juga dapat share ulasan yang tertulis di sini, kepada teman-teman anda!