Cerpen Sulaeman Pergi ke Tanjung Cina dikarang oleh Hanna Fransisca. Hanna mewarnai ceritanya dengan hal-hal yang paling dekat dengan dirinya. Budaya dan pernak-pernik kehidupan sosial warga Tionghoa, rutinitas kehidupan pasar yang mungkin sering ia amati, penggusuran lahan atas nama pembangunan yang kerap memicu percik kerusuhan, konflik etnik para pedagang kaki lima. Hingga empatinya terhadap nasib orang gila. Dan persoalan khas negeri Indonesia lainnya.
Zhu adalah seorang janda dan anak saudagar pencari sarang walet dari Kalimantan Timur yang merantau ke kota berteluk hangat di selat sunda (Bandar Lampung), yang rindu dengan suaminya, namun suaminya sudah meninggal. Suami yang dimaksud yaitu Sulaiman, Sulaiman adalah seorang petani kopi ilegal yang selama hidupnya mempertahankan ladang kopi dari pemerintah yang dipaksa pergi meninggalkan lahan yang telah bertahun-tahun digarap dengan tuduhan melakukan pembunuhan gajah.
Kisah cinta mereka berawal dari Sulaiman dan Nyiwar yang datang kerumah Zhu untuk meminta pertolongan darinya, karena Zhu teringat atas jasa ayahnya yang berbaik hati menolong orang, sehingga Zhu menolong Sulaiman dan Nyiwar agar tinggal di rumahnya. Selama Sulaiman tinggal di rumah Zhu benih-benih cinta pun mulai terjadi sehingga mereka melakukan perkawinan, setelah mereka melangsungkan perkawinan terjadi sesuatu yang tidak terduga. Berita pemberontakan petani kopi mulai menyebar dan pemerintah tidak tinggal diam sehingga rumah Zhu diserang dan Sulaiman digelandang paksa meninggalkan Zhu.
Kisah cinta mereka berawal dari Sulaiman dan Nyiwar yang datang kerumah Zhu untuk meminta pertolongan darinya, karena Zhu teringat atas jasa ayahnya yang berbaik hati menolong orang, sehingga Zhu menolong Sulaiman dan Nyiwar agar tinggal di rumahnya. Selama Sulaiman tinggal di rumah Zhu benih-benih cinta pun mulai terjadi sehingga mereka melakukan perkawinan, setelah mereka melangsungkan perkawinan terjadi sesuatu yang tidak terduga. Berita pemberontakan petani kopi mulai menyebar dan pemerintah tidak tinggal diam sehingga rumah Zhu diserang dan Sulaiman digelandang paksa meninggalkan Zhu.
Struktur Teks
Struktur yang ada dalam teks cerpen adalah abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda. Struktur tersebut yang saling melengkapi dan saling berhubungan akan mendukung kekuatan cerita.
No. | Struktur Teks | Fungsi Struktur Teks |
1. | Abstrak | Pada tahapan ini, pengarang memberikan ringkasan atau inti cerita yang akan dikembangkannya menjadi rangkaian peristiwa yang dialami tokoh imajinasinya. Hanna Fransisca menggambarkan sesosok wanita bernama Zhu Ni Xia putri dari Pemburu walet Zhu Miau Jung yang sedang membentangkan benang emas di sudut kain pelepai. Sinar perak jarum di tangannya menyulam satu kehidupan tajam yang menusuk. Ia sedang merenungi Sulaiman, lelaki yang telah menebas separuh umurnya, telah terkubur dan pergi. |
2. | Orientasi | Pada tahapan ini pengarang menjelaskan bagaimana latar cerita serta suasa yang terdapata pada cerita ini. Dalam cerita ini sosok Zhu dijelaskan bahwa ia tinggal di sebuah desa bernuansakan pantai yang dikelilingi dengan bukit-bukit yang permai dimana flora dan fauna tumbuh bebas mengekspresikan keelokannya. Pengarang menjelaskan bahwa Zhu adalah seorang perempuan anggun yang memiliki sifat tekun dan suka menolong, mewarisi sifat ayahnya. Disini diceritakan bahwa Zhu memiliki kegemaran menyulam dalam mengekspresikan perasaan hatinya, terutama disaat-saat sedang menyendiri dalam keheningan. |
3. | Komplikasi | Pada tahapan ini dijelaskan bagaimana konflik-konflik saling berhubungan dengan dikaitkan berdasar sebab akibat. Pada tahapan ini, konflik atau masalahnya adalah konflik antara petani dengan negara. Negara ingin menguasai hutan kopi dengan memfitnah petani pribumi dengan membunuh gajah. Padahal rakyat pribumi menyayangi gajah. Dengan memfitnah petani, negara dengan mudah mengusir para petani dan menguasai hutan kopi. |
4. | Evaluasi | Pada tahapan ini, konflik yang biasanya muncul pada setiap kejadian yang terdapat dalam komplikasi bisa diarahlkan/diatur menuju ke tahapan selanjutnya. Sehingga komplikasi tersebut bisa terlihat tahap-tahap penyelesaiannya dari konflik yang muncul tersebut. Pada tahapan ini, tokoh Sulaiman menyadari bahwa dia sebagai rakyat biasa tidak kan bisa melawan negara sehingga dia menyelamatkan diri dengan pergi ke Pulau Jawa bersama ibunya, Nyiwar dengan menjual delapan belas kain tapis yang disulam Nyiwar. |
5. | Resolusi | Di tahapan ini pengarang menjelaskan tentang solusi dari permasalahan tersebut. Pada tahapan ini, masalah yang dihadapi Zhu karena merasa kain tapis buatan Nyiwar membuat batinnya tercabik dan perih. Akhirnya, ia menyuruh orang-orang untuk mencari Sulaiman dan nyiwar dan meminta mereka tinggal dirumahnya. |
6. | Koda | Pengarang menggambarkan koda yang mengharukan pada tahapan ini. Pada tahapan ini, merupakan akhir cerita dari cerpen, yaitu Zhu jatuh cinta pada Sulaiman dan menikah dengannya. Setelah Sulaiman menjadi suami Zhu. Zhu dituduh pengkhianatan (karena menikah dengan Sulaiman) dan penadah (karena menerima kopi dari hutan negara). Akhirnya gudang milik Zhu dibakar dan sulaiman di tangkap. |
Deskripsi tokoh
Tokoh dalam cerita merujuk pada “orang” atau “individu” yang hadir sebagai pelaku dalam sebuah cerita, yaitu orang atau individu yang mengaktualisasikan ide-ide penulis. Lewat tokoh itulah penulis menyampaikan gagasannya. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen "Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina" antara lain sebagai berikut.
No. | Tokoh | Karakter Tokoh |
1. | Sulaeman | Pemberani, pantang menyerah, rela berkorban, gigih. |
2. | Zhu Ni Xia | Gigih, ulet, cerdas, ramah, sopan, baik, suka menolong |
3. | Made Sukari | Baik dan berani |
4. | Nyiwar | Baik, sabar, lemah lembut. |
5. | Sutinah | Baik dan setia |
Latar Cerita
Latar cerita merupakan lingkungan, yaitu dunia cerita sebagai tempat terjadinya peristiwa. Dalam latar itulah segala peristiwa yang menyangkut hubungan antartokoh terjadi. Latar dalam cerita biasanya mempunyai dua tipe. Pertama, latar yang diceritakan secara detail. Hal ini biasanya terjadi jika cerpen fokus pada persoalan latar. Kedua, latar yang tidak menjadi fokus utama dalam masalah. Biasanya latar di sini hanya disebut sebagai background saja sebagai tempat peristiwa, tidak dideskripsikan secara detail. Cerpen "Sulaiman Pergi Ke Tanjung Cina" menggunakan latar yang diceritakan secara detail.
No. | Latar | Kalimat |
1. | Latar alat |
|
2. | Latar tempat |
|
3. | Latar suasana |
|
4. | Latar Waktu |
|
Alur dalam Cerita
Alur merupakan keseluruhan sekuen (bagian) peristiwa yang terdapat dalam cerita. Alur adalah peristwa yang terbentuk karena proses sebab akibat (kausal) dari peristiwa lainnya, yang membentuk rangkaian peristiwa dalam cerita, dan berbagai peristiwa yang ada dalam cerita memiliki hubungan yang erat, karena kehadiran satu peristiwa menyebabkan hadirnya peristiwa yang lain. Alur itulah yang menjadi struktur pembangun teks cerita pendek, yang di dalamnya terdapat abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda
Alur dalam cerita biasanya mempunyai kaidah sendiri, yang meliputi tiga hal.
- Pertama, kemasukakalan (plausibilitas), artinya cerita memiliki kelogisan. Kelogisan ditunjukkan pada bagian percintaan antara Zhu dengan Sulaiman karena mereka saling bertemu dan Zhu khawatir gudangnya akan dibakar karena dituduh penadah.
- Kedua, rasa ingin tahu (suspense), artinya perasaan kurang pasti terhadap peritiwa yang terjadi, khususnya yang menimpa tokoh yang kemudian diberi simpati oleh pembaca. Keberadaan suspense ini akan mendorong, menggelitik, dan memotivasi pembaca untuk setia mengikuti cerita dan mencari jawaban terhadap kelanjutan cerita. Contoh : Kenapa Zhu meminta orang untuk mencari Sulaiman?, sebab apa ayah sulaiman mati, awal mula sulaiman dan zhu menjalin hubungan dan akhir ceritanya yang mati dibunuh oleh lelaki garang.
- Ketiga, adanya kejutan (surprise), artinya peristiwa yang berisi kejutan dalam cerita. Biasanya peristiwa yang dibangun pengarang di luar dugaan pembaca. Dengan adanya kejutan, sebuah cerpen menjadi tidak membosankan. Contoh : Tidak terduga jika sulaiman mati dibunuh oleh gerombolan lelaki disaat ia telah memiliki kehidupan baru bersam zhu.
- Keempat, kepaduan (unity), artinya berbagai unsur yang ditampilkan dalam alur cerita haruslah memiliki kepaduan. Setiap unsur yang ada hendaknya membentuk satu kesatuan yang utuh sehingga keberadaan antarunsurnya menentukan keberadaan unsur yang lain.