Senin, 27 April 2020

Karakter Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”

Gadis Rantau
Cerpen Sulaeman Pergi ke Tanjung Cina dikarang oleh Hanna Fransisca. Hanna mewarnai ceritanya dengan hal-hal yang paling dekat dengan dirinya. Budaya dan pernak-pernik kehidupan sosial warga Tionghoa, rutinitas kehidupan pasar yang mungkin sering ia amati, penggusuran lahan atas nama pembangunan yang kerap memicu percik kerusuhan, konflik etnik para pedagang kaki lima. Hingga empatinya terhadap nasib orang gila. Dan persoalan khas negeri Indonesia lainnya.

Zhu adalah seorang janda dan anak saudagar pencari sarang walet dari Kalimantan Timur yang merantau ke kota berteluk hangat di selat sunda (Bandar Lampung), yang rindu dengan suaminya, namun suaminya sudah meninggal. Suami yang dimaksud yaitu Sulaiman, Sulaiman adalah seorang petani kopi ilegal yang selama hidupnya mempertahankan ladang kopi dari pemerintah yang dipaksa pergi meninggalkan lahan yang telah bertahun-tahun digarap dengan tuduhan melakukan pembunuhan gajah.
 Cerpen Sulaeman Pergi ke Tanjung Cina dikarang oleh Hanna Fransisca Karakter Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Kisah cinta mereka berawal dari Sulaiman dan Nyiwar yang datang kerumah Zhu untuk meminta pertolongan darinya, karena Zhu teringat atas jasa ayahnya yang berbaik hati menolong orang, sehingga Zhu menolong Sulaiman dan Nyiwar agar tinggal di rumahnya. Selama Sulaiman tinggal di rumah Zhu benih-benih cinta pun mulai terjadi sehingga mereka melakukan perkawinan, setelah mereka melangsungkan perkawinan terjadi sesuatu yang tidak terduga. Berita pemberontakan petani kopi mulai menyebar dan pemerintah tidak tinggal diam sehingga rumah Zhu diserang dan Sulaiman digelandang paksa meninggalkan Zhu.

Struktur Teks
Struktur yang ada dalam teks cerpen adalah abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda. Struktur tersebut yang saling melengkapi dan saling berhubungan akan mendukung kekuatan cerita.
No.Struktur TeksFungsi Struktur Teks
1.AbstrakPada tahapan ini, pengarang memberikan ringkasan atau inti cerita yang akan dikembangkannya menjadi rangkaian peristiwa yang dialami tokoh imajinasinya. Hanna Fransisca menggambarkan sesosok wanita bernama Zhu Ni Xia putri dari Pemburu walet Zhu Miau Jung  yang sedang membentangkan benang emas di sudut kain pelepai. Sinar perak jarum di tangannya menyulam satu kehidupan tajam yang menusuk. Ia sedang merenungi Sulaiman, lelaki yang telah menebas separuh umurnya, telah terkubur dan pergi.
2.OrientasiPada tahapan ini pengarang menjelaskan bagaimana latar cerita serta suasa yang terdapata pada cerita ini. Dalam cerita ini sosok Zhu dijelaskan bahwa ia tinggal di sebuah desa bernuansakan pantai yang dikelilingi dengan bukit-bukit yang permai dimana flora dan fauna tumbuh bebas mengekspresikan keelokannya. Pengarang menjelaskan bahwa Zhu adalah seorang perempuan anggun yang memiliki sifat tekun dan suka menolong, mewarisi sifat ayahnya. Disini diceritakan bahwa Zhu memiliki kegemaran menyulam dalam mengekspresikan perasaan hatinya, terutama disaat-saat sedang menyendiri dalam keheningan.
3.KomplikasiPada tahapan ini dijelaskan bagaimana konflik-konflik saling berhubungan dengan dikaitkan berdasar sebab akibat. Pada tahapan ini, konflik atau masalahnya adalah konflik antara petani dengan negara. Negara ingin menguasai hutan kopi dengan memfitnah petani pribumi dengan  membunuh gajah. Padahal rakyat pribumi menyayangi gajah. Dengan memfitnah petani, negara dengan mudah mengusir para petani dan menguasai hutan kopi. 
4.EvaluasiPada tahapan ini, konflik yang biasanya muncul pada setiap kejadian yang terdapat dalam komplikasi bisa diarahlkan/diatur menuju ke tahapan selanjutnya. Sehingga komplikasi tersebut bisa terlihat tahap-tahap penyelesaiannya dari konflik yang muncul tersebut. Pada tahapan ini,  tokoh Sulaiman menyadari bahwa dia sebagai rakyat biasa tidak  kan bisa melawan negara sehingga dia menyelamatkan diri dengan pergi ke Pulau Jawa bersama ibunya, Nyiwar dengan menjual delapan belas kain tapis yang disulam Nyiwar.
5.ResolusiDi tahapan ini pengarang menjelaskan tentang solusi dari permasalahan tersebut. Pada tahapan ini, masalah yang dihadapi Zhu karena merasa kain tapis buatan Nyiwar membuat batinnya tercabik dan perih. Akhirnya, ia menyuruh orang-orang untuk mencari Sulaiman dan nyiwar dan meminta mereka tinggal dirumahnya.
6.KodaPengarang menggambarkan koda yang mengharukan pada tahapan ini. Pada tahapan ini, merupakan akhir cerita dari cerpen, yaitu Zhu jatuh cinta pada Sulaiman dan menikah dengannya. Setelah Sulaiman menjadi suami Zhu. Zhu dituduh pengkhianatan (karena menikah dengan Sulaiman) dan penadah (karena menerima kopi dari hutan negara). Akhirnya gudang milik Zhu dibakar dan sulaiman di tangkap.

Deskripsi tokoh
Tokoh dalam cerita merujuk pada “orang” atau “individu” yang hadir sebagai pelaku dalam sebuah cerita, yaitu orang atau individu yang mengaktualisasikan ide-ide penulis. Lewat tokoh itulah penulis menyampaikan gagasannya. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen "Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina" antara lain sebagai berikut.
No.TokohKarakter Tokoh
1.SulaemanPemberani, pantang menyerah, rela berkorban, gigih.
2.Zhu Ni XiaGigih, ulet, cerdas, ramah, sopan, baik, suka menolong
3.Made SukariBaik dan berani
4.NyiwarBaik, sabar, lemah lembut.
5.SutinahBaik dan setia

Latar Cerita
Latar cerita merupakan lingkungan, yaitu dunia cerita sebagai tempat terjadinya peristiwa. Dalam latar itulah segala peristiwa yang menyangkut hubungan antartokoh terjadi. Latar dalam cerita biasanya mempunyai dua tipe. Pertama, latar yang diceritakan secara detail. Hal ini biasanya terjadi jika cerpen fokus pada persoalan latar. Kedua, latar yang tidak menjadi fokus utama dalam masalah. Biasanya latar di sini hanya disebut sebagai background saja sebagai tempat peristiwa, tidak dideskripsikan secara detail. Cerpen  "Sulaiman Pergi Ke Tanjung Cina" menggunakan latar yang diceritakan secara detail.
No.LatarKalimat
1.Latar alat
  1. “Terimakasih,Nona! Hanya 18 kain tapis itulah barang yang bisa kami bawa.
  2. Made Sukari berlari menuruni bukit, dan para lelaki berkumpul di Balai Kampung lalu memainkan gamelan bambu cetik dengan putus asa, ku sudah berkata: “Larilah ke utan. Carilah jalan.”
  3. Zhu Nixia,perempuan matang yang kini telah memil takdirnya.pada malam ketika kapal barang singgah di bandar.
2.Latar tempat
  1. Lantas gerombolan hitam itu akan memecah diri menjadi keompok –kelompok kecil, dan bergerak bercericit menuju ke berbagai arah mata angin: kota agung, kalianda dan Bandar lampung.
  2. Tak ada petani di Kualakambas yang tega membunuh makhluk raksasa bermata lembut.
  3. Udara Danau Menjukut berbau bunga kopi, bertiup perlahan memasuki rongga hati, dan menghempas dada Zhu.
  4. Bukit Barisan Selatan yang memanjang bergelombang seperti hidup, karang-karang yang menjorok runcing dan tegak.
  5. Gerombolan hitam ribuan burung laut yang gesit itu akan bergerak cepat memintas selat menuju teluk lampu dan teluk semangka.
  6. Barisan awan di langit menuju ke arah lauy, kearah pantai, ke arah Teluk Tanjung Cina.
  7. Demi Tuhan, kesedihan turun lewat langkah-langkah bergegas, dan teriakan kematian menggema pada ladang-ladang kopi
  8. Sayup di Balai Kampung sekumpulan lelaki memainkan gamelan bambu cetik, dengan nada putus-asa.
  9. Wajah-wajah pucat dan gemetar menjalar, melewati ladang, kebun, dan rumah-rumah yang langsung siaga.
  10. Karang-karang yang menjorok runcing dan tegak menuju kearah perih laut Hindia, dari Krui hingga Pulau Betuah
3.Latar suasana
  1. Kegembiraan separuh umur, dan kesedihan pada ujung hidupnya, menciptakan runcing jari-jari Zhu pandai menari. 
  2. Demi Tuhan, kesedihan turun lewat langkah-langkah bergegas, dan teriakan kematian menggema pada ladang-ladang kopi. 
  3. Mereka akan pergi dengan langkah lamban, dan anak-anak seringkali menyanyikan nyanyian gembira sebagai pengiring, “Pergilah wahai barisan gendut, menuju hutan, bersama angin, menyongsong hujan....”
  4. Tegang (Segerombolan lelaki garang mendobrak gerbang pintu rumah pengantin jelita, membakar gudang dan memporak porandakan segala.)
4.Latar Waktu
  1. Setiap puncak Krakatau menyembul saat gelobang laut surut di pagi hari
  2. Disanalah surga dari segala keriangan makhluk hitam itu tersedia, dari pagi hingga petang
  3. Teriakan kata penghianat dan penadah, mengawali letusan tembakan di pagi buta
  4. Dikota kota beraoma pantai itulah mereka menemukan sarang.istana tempat terlelap di malam hari, yakni rumah rumah gelap, lembab dan nyaman,berupa gedung gedung tinggi menjulang berbentuk kotak beton tak berjendela. 
  5. Akulah lelaki yang menantang angin di malam ketika serentetan tembakan menggema sepanjang malam. 
  6. Zhu Nixia,perempuan matang yang kini telah memil takdirnya.pada malam ketika kapal barang singgah dibandar ia menitipkan pesan untuk ayahnya.
  7. Sejak sore hari, menjelang maghrib, tanda-tanda itu sudah dimulai. 
  8. Dari Teluk Jakarta sebuah kapal perang berpenumpang ratusan prajurit merapat dibandar, mengendap di subuh hari.

Alur dalam Cerita
Alur merupakan keseluruhan sekuen (bagian) peristiwa yang terdapat dalam cerita. Alur adalah peristwa yang terbentuk karena proses sebab akibat (kausal) dari peristiwa lainnya, yang membentuk rangkaian peristiwa dalam cerita, dan berbagai peristiwa yang ada dalam cerita memiliki hubungan yang erat, karena kehadiran satu peristiwa menyebabkan hadirnya peristiwa yang lain. Alur itulah yang menjadi struktur pembangun teks cerita pendek, yang di dalamnya terdapat abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda

Alur dalam cerita biasanya mempunyai kaidah sendiri, yang meliputi tiga hal. 
  1. Pertama, kemasukakalan (plausibilitas), artinya cerita memiliki kelogisan. Kelogisan ditunjukkan pada bagian percintaan antara Zhu dengan Sulaiman karena mereka saling bertemu dan Zhu khawatir gudangnya akan dibakar karena dituduh penadah. 
  2. Kedua, rasa ingin tahu (suspense), artinya perasaan kurang pasti terhadap peritiwa yang terjadi, khususnya yang menimpa tokoh yang kemudian diberi simpati oleh pembaca. Keberadaan suspense ini akan mendorong, menggelitik, dan memotivasi pembaca untuk setia mengikuti cerita dan mencari jawaban terhadap kelanjutan cerita. Contoh : Kenapa Zhu meminta orang untuk mencari Sulaiman?, sebab apa ayah sulaiman mati, awal mula sulaiman dan zhu menjalin hubungan dan akhir ceritanya yang mati dibunuh oleh lelaki garang.
  3. Ketiga, adanya kejutan (surprise), artinya peristiwa yang berisi kejutan dalam cerita. Biasanya peristiwa yang dibangun pengarang di luar dugaan pembaca. Dengan adanya kejutan, sebuah cerpen menjadi tidak membosankan. Contoh : Tidak terduga jika sulaiman mati dibunuh oleh gerombolan lelaki disaat ia telah memiliki kehidupan baru bersam zhu.
  4. Keempat, kepaduan (unity), artinya berbagai unsur yang ditampilkan dalam alur cerita haruslah memiliki kepaduan. Setiap unsur yang ada hendaknya membentuk satu kesatuan yang utuh sehingga keberadaan antarunsurnya menentukan keberadaan unsur yang lain.